Investasi di Kabupaten Blitar

Sektor pariwisata Kabupaten dan Kota Blitar memiliki kemampuan untuk dikembangkan menjadi daerah wisata yang lebih kompetitif karena banyak atraksi wisata yang berharga di dalamnya.

Perluasan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan satu individu dalam kabupaten dan kota, tetapi juga dari beberapa pihak yang turut berpartisipasi untuk merawat dan melakukan perbaikan bagi aset di daerah mereka. Untuk itulah kami berharap ada bantuan dan partisipasi dari siapa saja yang peduli dengan sektor pariwisata di sekitar lingkungan anda agar bisa diperlihatkan secara luas kepada dunia.

Bagi siapa saja yang ingin mengirimkan profil pariwisata bisa menghubungi: [email protected]

Serang Beach Serang beach is located in Serang village, Panggungrejo sub-district, it ‘s about 40 Km from Blitar city. This beach is stunningly beautiful. The sea water has turquoise color and strong waves, typical of Indonesian south sea. Moreover, the greenish nuance is also can be found around the hill in the next side of the beach. The visitors who come to the beach can hike the cliff and fishing. In fact, there are numbers of fisherman who traditionally fishing the lobster and fishes. More info visit: www.eastjava.com

Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The visitor can…

Karangsari Agro Tourism Karangsari Village, Regency of Sukorejo, Blitar is become popular because of the Star Fruit (Belimbing). What makes this star fruit become so famous is coming from the size, which has jumbo size, and it has sweeter taste than commonly star fruit, with tempting light yellow. While doing devotional visit to Bung Karno graveyard, you can spend your time visiting Karangsari village and buy the star fruit as a gift. While enjoying the atmosphere at Karangsari village you can also see the star fruit’s tree over the road,…

Tambakrejo Beach Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The…

Serang Beach Serang beach is located in Serang village, Panggungrejo sub-district, it ‘s about 40 Km from Blitar city. This beach is stunningly beautiful. The sea water has turquoise color and strong waves, typical of Indonesian south sea. Moreover, the greenish nuance is also can be found around the hill in the next side of the beach. The visitors who come to the beach can hike the cliff and fishing. In fact, there are numbers of fisherman who traditionally fishing the lobster and fishes. More info visit: www.eastjava.com

Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The visitor can…

Karangsari Agro Tourism Karangsari Village, Regency of Sukorejo, Blitar is become popular because of the Star Fruit (Belimbing). What makes this star fruit become so famous is coming from the size, which has jumbo size, and it has sweeter taste than commonly star fruit, with tempting light yellow. While doing devotional visit to Bung Karno graveyard, you can spend your time visiting Karangsari village and buy the star fruit as a gift. While enjoying the atmosphere at Karangsari village you can also see the star fruit’s tree over the road,…

Tambakrejo Beach Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The…

Kawasan Wisata Rambut Monte terletak di timur laut Kabupaten Blitar, tepatnya berada di kaki Pegunungan Kawi, Desa Krisik, Kec. Gandusari. Kawasan wisata ini cukup dikenal dan masuk dalam top list wisata Blitar. Akses menuju kawasan wisata ini sangat mudah karena berada pada jalur utama Blitar – Ngantang.

Kawasan Wisata Rambut Monte secara administratif masuk dalam wilayah Desa Krisik, Kec. Gandusari, Kab. Blitar. Rute menuju Wisata Rambut Monte adalah sebagai berikut: Dari Kota Blitar arahkan perjalanan ke timur ke ke arah Malang hingga memasuki Kota Wlingi. Pertigaan Rumah Sakit Ngudiwaluyo belok kiri mengikuti jalur Blitar – Ngantang hingga tiba di Desa Krisik. Wisata Rambut Monte terletak di kanan jalan setelah memasuki Desa Krisik.

Daya tarik utama kawasan Wisata Rambut Monte adalah keberadaan telaga alami dengan airnya yang jernih. Telaga ini tampak asri dan selaras dengan lingkungan di sekelilingnya.

Ikan Sengkaring Rambut Monte

Jika diperhatikan dengan seksama, ada yang unik dari Telaga Rambut Monte. Ternyata telaga ini dihuni oleh ikan langka yang tidak dijumpai di tempat lain. Ikan tersebut adalah Ikan Sengkaring yang masuk dalam Famili Cyprinidae, Genus Tor. Ikan Sengkaring ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Konon menurut legenda yang beredar, ikan-ikan ini merupakan jelmaan dari murid-murid Rsi Rambut Monte. Mereka lalai akan tugas yang diberikan sang Rsi, sehingga dikutuk menjadi ikan dan mendiami Telaga Rambut Monte untuk selamanya. Oleh karena itu, jumlah Ikan Sengkaring di telaga ini dipercaya tidak berkurang dan bertambah.

Para traveler dapat menikmati keindahan telaga dan mengamati gerombolan Ikan Sengkaring dari gardu pandang yang ada di tepi telaga. Dahulu hanya tersedia gardu kecil dari kayu. Kini gardu pandang Rambut Monte telah dibangun lebih besar dan kokoh sehingga dapat memuat banyak pengunjung sekaligus. Sungguh tiada duanya menikmati keindahan telaga Rambut Monte bersama Ikan Sengkringnya yang mistis.

Gardu pandang lama – Dokumentasi DTrav tahun 2013

Kolam renang di belakang gardu pandang membuat kawasan wisata ini semakin menarik. Kolam renang ini merupakan hasil revitalisasi kolam lama yang sebelumnya telah rusak.

Tak hanya menawarkan panorama telaga yang memukau dan mistis, kawasan Wisata Rambut Monte juga memiliki peninggalan cagar budaya berupa candi. Sesuai dengan letaknya, candi ini bernama Candi Rambut Monte.

Candi Rambut Monte tersusun dari batu andesit. Keadaannya telah runtuh dan menyisakan susunan struktur yang sudah tidak utuh. Sisa struktur candi yang ada saat ini berukuran 2.92 x 2.96 m. Susunan struktur yang terlihat saat ini mungkin sudah tidak sesuai dengan bentuk asli candi di masa lalu. Pada sisa struktur Candi Rambut Monte masih terlihat beberapa ragam hias seperti kala, ukiran kepala naga, lingga, dan lapik arca.

Kala Candi Rambut Monte tergolong unik karena digambarkan seperti sedang merangkak. Kala yang serupa bisa dijumpai pada Candi Simbatan (Petirtaan Dewi Sri Magetan). Di atas kala terdapat ukiran kepala naga. Di depan kala terdapat lingga yang telah patah. Lingga ini sangat indah karena memiliki hiasan padma di sekelilingnya. Dengan adanya lingga, diduga corak keagamaan Candi Rambut Monte adalah Hindu. Sementara itu, lapik arca sulit terlihat karena diletakkan di atas struktur candi. Kurang lebih ada tiga lapik arca berhiaskan motif padma.

Menurut cerita rakyat, candi ini dipercaya sebagai peninggalan Rsi Rambut Monte dari masa Majapahit. Sementara itu jika dianalisa dari segi penamaan, mungkin kata “Rambut” merupakan perubahan dari kata “Rabut”. Perubahan terjadi karena kata tersebut sudah tidak digunakan lagi sehingga penyebutannya berubah menyesuaikan dengan kosa kata yang lebih umum dikenal. Ra–but, but merupakan kependekan dari buyut kemudian diberi awalan ra sebagai penghormatan. Rabut memiliki arti tempat penghormatan yang disucikan. Sedangkan kata monte merujuk pada sejenis tumbuhan.

Belum ditemukan sumber sejarah tertulis baik angka tahun maupun prasasti yang ditemukan di Candi Rambut Monte. Akan tetapi di belantara hutan Desa Krisik ditemukan sebuah inskripsi yang menunjukkan angka tahun 1180 Saka. Tahun 1180 Saka jika dikonversi ke dalam tahun masehi setara dengan tahun 1258. Kurun waktu ini masuk dalam masa Kerajaan Singhasari periode pemerintahan Raja Wisnuwardhana. Candi Rambut Monte bisa berasal dari kurun waktu ini atau mungkin lebih lampau atau pun lebih kemudian. Setidaknya pada tahun 1258 masehi telah terdapat kebudayaan yang berkembang disekitar lokasi Candi Ramutmonte, dibuktikan dengan adanya Inskripsi Krisik.

Candi Rambut Monte termuat dalam laporan Kegiatan Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Tahun 1984 – 1986.

Tiket masuk Wisata Rambut Monte adalah Rp. 3.000,- per orang. Tiket tersebut belum termasuk retribusi parkir. Untuk kendaraan roda dua, tiket parkir bertarif Rp. 3.000,-.

Info: tak jauh dari sini terdapat telaga lain yang tak kalah indahnya, telaga itu bernama Sumber Dandang

Bagi para traveler yang penasaran atau yang ingin mengulang momen indah di Rambut Monte, ayo datang dan datang lagi. Rasakan perpaduan antara keindahan alam, mitologi, dan peninggalan bersejarah sekaligus hanya di Wisata Rambut Monte Blitar. 😀

Photographer: Zid, Kunti

Participant: Zid, Herma, Kunti

Semua AcehBaliBantenBengkuluDI YogyakartaDKI JakartaGorontaloJambiJawa BaratJawa TengahJawa TimurKalimantan BaratKalimantan SelatanKalimantan TengahKalimantan TimurKalimantan UtaraKepulauan Bangka BelitungKepulauan RiauLampungMalukuMaluku UtaraNusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurPapuaPapua BaratPapua Barat DayaPapua PegununganPapua SelatanPapua TengahRiauSulawesi BaratSulawesi SelatanSulawesi TengahSulawesi TenggaraSulawesi UtaraSumatera BaratSumatera SelatanSumatera Utara

Desa Wisata Plumpungrejo adalah desa yang berada di kecamatan kademangan, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Sebuah desa yang berindustrikan kegiatan administrasi publik umum dan mencakup 4 dusun yaitu Dusun Plumpungrejo, Dusun Precet, Dusun Tenggong, Dan Dusun Sokosari. Dimana desa ini memiliki banyak potensi wisata di berbagai dusunnya salah satunya potensi wisata edukasi kerajinan tangan yang berbahankan tanah liat yang berada di Kampung Gerabah yang tepatnya berada di Dusun Plumpungrejo.